Sabtu, 28 Januari 2012

Pendidikan Pondok Pesantren Tradisional


BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan merupakan suatu proses di dalam menemukan transformasi baik dalam diri, maupun komunitas. Oleh sebab itu, proses pendidikan yang benar adalah membebaskan seseorang dari berbagai kungkungan, intimidasi, dan ekploitasi. Disinilah letak afinitas dari paidagogik, yaitu membebaskan manusia secara konfrehensif dari ikatan-ikatan yang terdapat diluar dirinya atau dikatakan sebagai sesuatu yang mengikat kebebasan seseorang. Hal ini terjadi jika pendidikan dijadikan instrumen oleh sistem penguasa yang ada hanya untuk mengungkung kebebasan individu. Secara memis pendidikan yang ada di Indonesia adalah
sebagian kecil yang terdesain dan terorganisir oleh bingkai sistem. Gambaran sistem semacam itu merupakan bentuk pemaksaan kehendak dan merampas kebebasan individu, kesadaran potensi, beserta kreativitas bifurkasi. Maka pendidikan telah berubah menjadi instrumen oppressive bagi perkembangan individu atau komunitas masyarakat (Tilaar, 2004: 58). Maka dari pada itu, pendidikan adalah merupakan elemen yang sangat signifikan dalam menjalani kehidupan. Karena dari sepanjang perjalanan manusia pendidikan merupakan barometer untuk mencapai maturasi nilai-nilai kehidupan. Ketika melihat dari salah satu aspek tujuan pendidikan nasional sebagai mana yang tercantum dalam UU RI SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003,
tentang membentuk manusia yang berbudi pekerti luhur melalui proses pembentukan kepribadian, kemandirian dan norma-norma tentang baik dan buruk. Sedangkan menurut Widagdho, manusia sebagai makhluk pengemban etika yang telah dikaruniai akal dan budi. Dengan demikian, adanya akal dan budi menyebabkan manusia memiliki cara dan pola hidup yang multidimensi, yakni kehidupan yang bersifat material dan bersifat spritual (2001: 8).

2. ALASAN PEMILIHAN JUDUL
Alasan pemilihan judul ini berawal dari motivasi yang menyebabkan peneliti mengadakan atau melakukan penelitian dan sebagai upaya melegitimasi kreteria dalam penelitian. Peneliti akan menguraikan beberapa alasan argumentatif mengapa peneliti memilih judul “Pendidikan Pondok Pesantren Tradisional dalam Perspektif Pendidikan Islam Indonesia” yang kemudian diasimilasikan dengan beberapa faktor yang harus dipenuhi oleh peneliti. Dalam ranah penelitian Tarbiyah (ilmu pendidikan), pemilihan judul ini sebenarnya terdapat beberapa alasan fundamental yang menjadi latar wacana kajiannya, sehingga penelitian ini dapat
dipertanggung jawabkan secara akademis dan intelektual progresif. Adapun alasan-alasan tersebut sebagai berikut :
1. Alasan Objektif
1. Judul ini menjadi salah satu yang dipilih mengingat peserta didik merupakan salah satu subjek pendidikan Islam dan merupakan subjek dari sebuah pondok pesantren.
2. Pentingnya pendidikan Islam dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, sebab bangsa Indonesia merupakan bangsa yang paling banyak muslimnya.
3. Pentingnya pendidikan Islam di Indonesia bagi kehidupan pluralitas dalam rangka mengubah paradigma eksklusif menuju paradigma inklusif, demokratis dan progresif sesuai nilai-nilai agama Islam.
4. Pentingnya pendidikan Islam yang ada di pondok pesantren tradisional bagi kehidupan keberagaman dalam rangka mengubah paradigma apatis menuju paradigma kemandirian, kesederhanaan, keikhlasan, kebersamaan, dan kebebasan serta sesuai dengan nilai-nilai agama Islam.
5. Pentingnya memperkenalkan pendidikan pondok pesantren tradisional terhadap peserta didik, supaya nantinya menjadi manusia yang kreatif, inovatif, kompetitif, dan penuh semangat progresifitas.
1. Alasan Subjektif
1. Judul di atas sangat menarik dan relevan untuk diteliti serta tidak menyimpang dari spesialisasi keilmuan dari peneliti pada Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam
2. Tersedianya literatur-literatur sebagai refrensi untuk dijadikan rujukan penelitian.
3. Kesediaan dan kesiapan peneliti untuk mengkaji Pendidikan Pondok Pesantren Tradisional dalam Perspektif Pendidikan Islam Indonesia analisa secara teoritik, reflektif, dan konsepsional serta hermeneutik.
4. Adanya manfaat bagi peneliti ataupun pihak lain
5. Adanya kesediaan dosen pembimbing untuk memberikan arahan, pemikiran dan motivasi dalam penyusunan skripsi.
6. Adanya kesanggupan peneliti dan dukungan teman-teman seperjuangan untuk berdiskusi dalam meneliti Pendidikan Pondok Pesantren Tradisional dalam Perspektif Pendidikan Islam Indonesia

3. PENEGASAN JUDUL
Guna menghindari kesalah pahaman penafsiran terhadap judul penelitian yang akan dilaksanakan, berikut ini akan ditegaskan makna setiap kata dalam judul penelitian antara lain :
1. Pendidikan Pondok Pesantren Tradisional
Secara realistis pondok pesantren tradisional masih tetap eksis mempertahankan aslinya dengan semata-mata mengajarkan kitab kuning yang ditulis oleh ulama’ abad XV dengan menggunakan bahasa arab.
Banyak pakar merumuskan mengenai apa yang dimaksud dengan pendidikan pondok pesantren. Menurut pendapat Djamil Suherman dan Umi Kulsum, pendidikan pondok pesantren adalah institusi-institusi yang terkenal dengan ajaran-ajaran agama Islam melalui kitab kuning (klasik) yang metode pengajarannya memakai sistem sorogan, wetonan, bandongan, dan hapalan. (Al-‘Adalah,2003:17) Sebagaimana telah diketahui, pondok pesantren tradisional adalah lembaga pendidikan Islam yang selalu mengalami perkembangan bentuk sesuai dengan perubahan zaman. Terutama adanya dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang membawa trasformasi terhadap pondok pesantren. Dalam hal ini pondok pesantren bukan berarti telah hilang kekhasannya.(Al-‘Adalah,2003:18) Maka dalam hal ini, pendidikan pondok pesantren tradisional merupakan suatu wadah untuk mengembangkan pola pendidikan yang seluruh aturan mainnya tergantung kepada sosok figur seorang kiai, baik kurikulum, metode dan pengajarannya. Sedangkan penerapan nilainilainya tidak pernah mengalami pergeseran, meskipun terjadi perubahan pengetahuan dan teknologi.
2. Perspektif
Perspektif adalah suatu cara untuk melukiskan benda pada permukaan yang mendatar sebagaimana terlihat oleh mata dengan tiga dimensi (panjang, lebar dan tinggi), sudut pandang.
3. Pendidikan Islam Indonesia
Pendidikan Islam adalah sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannya, sesuai dengan cita-cita Islam, karena nilai-nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya. Pendidikan Islam bila dilihat dari segi kehidupan kultural umat manusia tidak lain adalah merupakan salah satu alat pembudayaan (enkulturasi) masyarakat manusia itu sendiri. Pendidikan Islam adalah proses membimbing dan mengarahkan pertumbuhan serta perkembangan anak didik agar menjadi manusia dewasa. (Arifin,2000:10-16) Sedangkan menurut Zakiah Daradjat, pendidikan Islam adalah sebagai suatu bentuk perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan, baik bagi keperluan diri sendiri maupun orang lain, dan bukan sekedar bersifat teoritis akan tetapi juga praktis, serta
merupakan suatu kolaborasi antara pendidikan iman dan pendidikan amal. (1996:28) Pendidikan Islam di Indonesia merupakan warisan peradaban Islam dan sekaligus aset bagi pembangunan pendidikan nasional, serta sebagai amanat sejarah untuk dipelihara dan dikembangkan oleh umat Islam dari masa kemasa.
Sejalan dengan proses penyebaran Islam di Indonesia, pendidikan Islam sudah mulai tumbuh meskipun masih individual. Maka dari pada itu pendidikan Islam di Indonesia dimulai oleh para tokoh agama dengan mendekati masyarakat secara persuasif dan memberikan pengertian tentang dasar-dasar agama Islam yang memanfaatkan lembaga-lembaga masjid, surau, dan langgar mulailah secara bertahap berlangsung pengajian umum mengenai tulis baca al-Qur’an serta wawasan keagamaan.
Namun demikian, pelembagaan khusus untuk pelaksanaan pendidikan bagi umat Islam di Indonesia baru terjadi dengan pendirian pesantren. (muncul pada abad XIII dan mencapai perkembangannya yang optimal pada abad XVIII). (Rahim,2001:06) Pendidikan Islam di Indonesia sudah berlangsung sejak masuknya Islam ke Indonesia. Pada tahap awal pendidikan Islam dimulai dari kontak-kontak pribadi maupun kolektif antara mubalig (pendidik) dengan peserta didiknya. Setelah komunitas muslim terbentuk disuatu daerah tersebut tentu mereka membangun tempat peribadatan dalam hal ini masjid. Sesuai dengan gencarnya pembaruan pemikiran Islam yang dicanangkan oleh para pembaharu muslim diberbagai negara sampai juga gaung pembaruan itu di Indonesia. Dalam hal ini ide-ide pembaruan pendidikan di Indonesia mulai muncul diawal abad ke XX, disebabkan banyaknya orang yang tidak puas dengan sistem pendidikan yang berlaku saat itu. Karenanya ada beberapa sisi yang perlu diperbaharui, yakni dari segi isi (materi), metode, sistem dan manajemen. (Daulay,2004:45-46)


4. PERUMUSAN MASALAH
Maka untuk merumuskan permasalahan tersebut, perlu adanya sistematika analitik untuk mencapai sasaran yang menjadi objek kajian, sehingga pembahasan akan lebih terarah pada pokok masalah. Hal ini dimaksudkan agar terhindar dari pokok masalah dengan pembahasan yang tidak fokus dan tidak ada relevansinya. Dengan demikian penelitian apapun dilaksanakan karena terdapat permasalahan yang membutuhkan solusi, sebab tanpa adanya permasalahan tidak ada akan mungkin melakukan suatu penelitian.
Berdasarkan pernyataan di atas penelitian ini dilaksanakan karena peneliti melihat pentingnya pendidikan pondok pesantren tradisional berkembang sesuai dengan perubahan pengetahuan dan teknologi. Agar lebih mudah dan sistematis, serta dipahami maka peneliti akan merumuskan beberapa kerangka permasalahan antara lain :
1. Pokok Masalah
Bagaimanakah Pendidikan Pesantren Tradisional dalam Perspektif Pendidikan Islam Indonesia ?
1. Sub Pokok Masalah
1. Bagaiamanakah visi dan misi pendidikan pondok pesantren tradisional?
2. Bagaiamana kurikulum pendidikan pondok pesantren tradisional?
3. Bagaimana managemen pendidikan pondok pesantren tradisional?

5. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian secara substansial adalah memecahkan masalah-masalah sebagaimana yang telah dirumuskan sebelumnya (STAIN, 2002: 10). Maka dari rumusan itulah akan terdapat sesuatu yang menunjukkan perolehan pasca penelitian. Secara umum, karena objek penelitian adalah pendidikan yang mengarah terhadap nilai-nilai Islam. Maka yang menjadi tujuan untuk mengetahui dan memahami yang kemudian di deskripsikan rumusan tersebut, sehingga akan menghasilkan yang orisinil dan dapat menghasilkan solusi yang baik dan positif (Bisri, 2004: 203). Berdasarkan pada perumusan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian pada dasarnya harus sinkron antara tujuan dengan upaya-apaya pemecahan problematika yang telah dirumuskan. Maksudnya adalah agar tidak ada penyimpangan dalam menciptakan problem solver yang telah disistematikan dengan tujuan penelitian (STAIN, 2002: 10). Maka dalam tujuan penelitian ini penulis membagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
1. Tujuan Umum
Untuk mendiskripsikan bagaimanakah Pendidikan Pondok Pesantren Tradisional dalam Perspektif  pendidikan Islam Indonesia
2. Tujuan Khusus
1. Ingin mendiskripsikan visi dan misi pendidikan pondok pesantren tardisional
2. Ingin mendiskripsikan kurikulum pendidikan pondok pesantren tradisional
3. Ingin mendiskripsikan managemen pendidikan pondok pesantren tradisional
6. MANFAAT PENELITIAN
Dalam penelitian ini diharapkan dapat membawa manfaat yang baik bagi peneliti, pihak STAIN Jember, praktisi, pengelola pendidikan dan masyarakat pada umumnya. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti
1. Untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang pendidikan Islam yang mengacu kepada realitas empiris
2. Sebagai modal dasar penelitian pendidikan pada tataran lebih lanjut.
1. Bagi Lembaga STAIN Jemebr
1. Sebagai Barometer interdisipliner keilmuan dan kualitas mahasiswa dalam bidang pendidikan
2. Untuk menambah perbendaharaan kepustakaan Tarbiyah
3. Bagi Praktisi Pendidikan
Menjadi bahan pijakan dalam merumuskan konsep atau format pendidikan yang mengacu pada realitas yang berkembang di tengah-tengah masyarakat
1. Bagi Pengelola Pendidikan
1. Terciptanya pola pendidikan yang sesuai dengan agama Islam
2. Menjadi bahan masukan dalam merumuskan konsep atau format pendidikan yang memahami realitas, sosio-kultur di tengah pendidikan.
1. Bagi Masyarakat
1. Untuk menciptakan tatanan masyarakat yang sadar akan pentingnya pendidikan Islam
2. Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi lapisan masyarakat sebagai wawasan pengetahuan pendidikan yang memanusiakan manusia
3. Adanya interaksi yang sehat antara masyarakat mayoritas dan minoritas dalam kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara.

7. ASUMSI DAN KETERBATASAN
1. Asumsi
Pendidikan pada saat ini masih diyakini sebagai satu-satunya sarana dalam menanamkan
moral, budi pekerti, dan emosional pada calon generasi penerus bangsa. Pendidikan pondok
pesantren tradisional merupakan suatu wadah pendidikan yang berciri khas unik dan merupakan
pendidikan asli Indonesia.
Maka dari itu, pendidikan pondok pesantren tradisional sangat signifikan adanya di dalam
menanamkan kesadaran, baik secara nyata, potensi dan kultural. Melalui pendidikan pondok
pesantren tradisional peserta didik diajak untuk mampu memahami realitas pendidikan Islam
pada dasarnya dengan berbagai tahapan dan sesuai dengan perubahan pengetahuan dan
teknologi. Secara tidak langsung pendidikan pondok pesantren tradisional mengajarkan
beberapa pelajaran yang bernuansakan bahasa arab dengan memakai kitab klasik (kuning) ini
tidak terlepas dari suatu tuntutan di dalam memahami ajaran agama Islam.
Secara substansial untuk bisa memahami al-Qur’an dan al-Hadist ini harus mampu,
mengetahui dan memahami instrumennya terlebih dahulu (ilmu sorrof dan nahwu), juga agar
lebih mudah mengkaji, serta mendiskripsikan sesuatu yang relevan antara realitas dengan al-
Qur’an dan al-Hadist.
Lebih dari itu, dalam proses penanaman kesadaran pada peserta didik semua elemen
berperan penting, baik di dalam maupun di luar pesantren. Oleh karena itu, peserta didik
dituntut untuk mampu berinteraksi, komunikasi dan mampu memahami kebutuhan yang muncul
di dalam maupun di dalam pesantren.
Dalam hal ini sosok seorang figur kiai atau ustadz dan orang tua dituntut untuk mampu
memberikan bimbingan, kontrol, pengawasan dan mampu bersikap objektif dalam memberikan
pemahaman terhadap peserta didik.
Dengan demikian, peranan pendidikan pondok pesantren tradisional ini adalah merupakan
suatu wadah warisan yang harus dipelihara dan dikembangkan, karena pendidikan pondok
pesantren tradisional sebagai cerminan munculnya pendidikan Islam di Indonesia.
2. Keterbatasan
Dalam melaksanakan penelitian, banyak sekali kendala yang hal tersebut berpengaruh
terhadap jalannya proses penelitian. Kendala tersebut antara lain :
1. Hasil penelitian belum teruji mengingat masih banyak hal yang perlu dipertimbangkan dalam
rangka mengimplementasikan konsep pendidikan pondok pesantren tradisional dalam perspektif
pendidikan Islam Indonesia, sebagai contoh : implementasi pendidikan pondok pesantren
tradisional dalam perspektif pendidikan Islam Indonesia di sebuah lembaga pendidikan, secara
otomatis merubah kurikulum yang telah ada dan telah dijadikan acuan dalam proses belajar
mengajar.
2. Kurangnya refrensi atau literatur yang berkenaan dengan teori pendidikan pondok pesantren
tradisional, hal itu sangat penting sekali sebagai pijakan dan pedoman dalam merumuskan suatu
konsep pemikiran.

9. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Guna mensistematiskan pembahasan berikut ini adalah sistematika pembahasan, antara lain :
BAB I, Memuat tentang latar belakang dilaksanakannya penelitian ini beserta seperangkat prosedur dan metode penelitian.
BAB II, Memuat tentang kerangka teoritik yang selanjutnya menjadi frame work dalam perumusan konsep pemikiran
BAB III, Membahas tentang konsep pendidikan pondok pesantren tradisional dalam perspektif pendidikan Islam Indonesia
BAB IV, Memuat kesimpulan tentang pendidikan pondok pesantren dalam perspektif pendidikan Islam Indonesia.


0 komentar

Posting Komentar