BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Listrik adalah bentuk energi sekunder yang paling praktis penggunaanya oleh
manusia, dimana listrik dihasilkan dari proses konversi energi sumber primer
seperti batubara, minyak bumi, gas, panas bumi, potensial air dan energi angin.
Kebutuhan listrik di masyarakat semakin meningkat seiring dengan
meningkatnya pemanfaatan tenaga listrik pada peralatan-peralatan rumah tangga,
kantor dan sebagainya, sehingga pasokan listrik harus ditambah yakni dengan
pembangunan pembangkit listrik baru.
Selain tersedianya pembangkitan yang cukup, hal lain yang juga harus
ditentukan adalah apakah kondisi transient jika terjadi gangguan akan
mengganggu operasi normal sistem atau tidak. Hal ini akan
berhubungan dengan
kualitas listrik yang sampai ke konsumen berupa kestabilan frekuensi dan
tegangan.
|
Perubahan kondisi sistem yang seketika, biasanya terjadi akibat
adanya gangguan hubung singkat pada sistem tenaga listrik, dan pelepasan atau
penambahan beban yang benar secara tiba-tiba. Akibat adanya perubahan kondisi
kerja dari sistem ini, maka keadaan sistem akan berubah dari keadaan lama ke
keadaan baru. Periode singkat di antara kedua keadaan tersebut disebut periode
paralihan atau transient. Oleh karena itu diperlukan suatu analisis sistem
tenaga listrik untuk menentukan apakah sistem tersebut stabil atau tidak, jika
terjadi gangguan. Stabilitas transient didasarkan pada kondisi
kestabilan ayunan pertama (first swing) dengan periode waktu
penyelidikan pada detik pertama terjadi gangguan.
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menentukan kestabilan suatu
sistem tenaga listrik apabila mengalami gangguan adalah metode kriteria luas
sama. Walaupun metode ini tidak dapat dipergunakan untuk sistem multimesin
namun sangatlah membantu untuk memahami faktor-faktor dasar yang mempengaruhi
stabilitas transient sistem tenaga listrik.
Metode kriteria luas sama (Equal Area Criterion, EAC)
merupakan contoh metode langsung untuk memperoleh waktu pemutusan kritis (Critical
Clearing time), yang mana hanya terbatas untuk satu mesin saja dengan bus
infinite (Singgle Machine Infinite Bus, SMIB). Kurva ayunan merupakan
alat elevasi suatu kestabilan sistem yang digunakan kestabilan-kestabilan transient
sistem tenaga lisrik.
Alat bantu dalam studi analisa sistem tenaga listrik adalah komputer,
karena peranan komputer dalam Analisis Sistem Tenaga mempunyai keuntungan
diantaranya fleksibel (dapat digunakan untuk menganalisis hampir semua
persoalan), teliti, cepat dan ekonomis. Software komputer yang digunakan
adalah Matlab, karena Matlab merupakan bahasa canggih untuk komputasi teknik.
Dan Matlab merupakan integrasi dari komputasi, visualisasi dan pemrograman
dalam suatu lingkungan yang mudah digunakan, karena permasalahan dan
pemecahannya dinyatakan dalam notasi matematika biasa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dapat dikemukakan
dalam studi ini adalah:
1.
Bagaimana
meenggunakan metode kriteria luas sama untuk menentukan kestabilan sistem
tenaga listrik dalam keadaan peralihan (transient).
2.
Berapa
besarnya sudut pemutus kritis (Critical Clearing Angle) untuk menentukan
kestabilan Sistem Tenaga Listrik dalam keadaan peralihan (tansient).
3.
Berapa
besarnya waktu pemutus kritis (Critical Clearing Time) untuk menentukan
kestabilan Sistem Tenaga Listrik dalam keadaan peralihan (tansient).
C. Tujuan Penelitian
Tujuan studi ialah untuk menentukan apakah suatu sistem akan tetap dalam
keadaan stabil setelah terjadi gangguan, bagaimana mempertahankan stabilitas transient
pada sistem tenaga listrik akibat gangguan tiga fasa. Tujuan dari penelitian
ini di jabarkan sebagai berikut :
1.
Untuk
mengetahui cara menggunakan metode kriteria luas sama untuk menentukan
kestabilan sistem tenaga listrik dalam keadaan peralihan (transient).
2.
Untuk memperoleh
nilai besarnya sudut pemutus kritis (Critical Clearing Angle) untuk
menentukan kestabilan Sistem Tenaga Listrik dalam keadaan peralihan (transient).
3.
Untuk memperoleh
nilai besarnya waktu pemutus kritis (Critical Clearing Time) untuk
menentukan kestabilan Sistem Tenaga Listrik dalam keadaan peralihan (transient).
D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu telaah tentang studi
stabilitas yang disebabkan gangguan berat pada sistem tenaga listrik sehingga
dapat menyebabkan ketidakstabilan sistem.
E. Asumsi dan Batasan Masalah
1. Asumsi
Untuk memudahkan perhitungan pada semua studi
kestabilan dibuat tiga buah asumsi yang mendasar, yaitu:
a. dalam gulungan stator dan sistem daya, hanya
diperhitungkan arus dan tegangan frekuensi serempak. Oleh karena itu, arus
pergeseran dc dan komponen harmoni semuanya diabaikan
b. Komponen simetris digunakan dalam representasi
gangguan tidak seimbang.
c. Tegangan yang dibangkitkan dianggap tidak
dipengaruhi oleh perubahan kecepatan mesin.
2. Batasan Masalah
a. Gangguan yang dikaji yaitu gangguan tiga fasa pada
sistem tenaga listrik.
b. Penerapan metode kriteria luas sama terbatas untuk
satu mesin dengan bus infinite.
Silahkan download skripsi lengkapnya disini
0 komentar
Posting Komentar